Dalam aktifitas pengembangan sebuah sistem informasi ada beberapa hal yang harus dilakukan. Hal ini bertujuan agar pada saat dibuat sistem informasi yang bagus tapi akhirnya ditinggalkan pengguna karena sistem analis tidak memiliki pemahaman yang benar tentang organisasi. Pada tulisan kali ini saya akan berbagi informasi bagi Anda atau kalian yang sedang melakukan penelitian atau sedang pengerjaan sistem informasi. Agar dalam tahapan pengembangan sistem dapat terarah dan sistem dapat digunakan secara terus menerus.
Tujuan dari analisis sistem adalah untuk menghindari kegagalan sistem informasi, sehingga aktifitas tersebut dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :
- Siapa yang akan menggunakan sistem ?
- Sistem yang dikembangkan akan seperti apa ?
- Apa yang bisa dikerjakan oleh sistem ?
- Kapan sistem akan digunakan ?
Tahapan analisis terbagi menjadi beberapa tahapan analisis yang lebih terperinci diantaranya adalah analisis kelemahan sistem lama, analisis kebutuhan sistem baru, dan studi kelayakan yang terdiri dari :
- Kelayakan teknis
- Kelayakan operasional
- Kelayakan ekonomi
- Kelayakan hukum
- Kelayakan organisasional
- Kelayakan jadwal
Pada tahapan analisis kelemahan sistem lama menitikberatkan pada sistem lama yang akan diganti dengan sistem baru. Hal tersebut dilakukan untuk mengidentifikasi kelemahan-kelemahan pada proses bisnis yang ada dan memastikan sistem baru bisa mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut. Setelah dilakukan penyusunan daftar kelemahan sistem lama, maka analisis kebutuhan sistem baru dapat dilakukan. Pada tahapan ini, analisis kebutuhan untuk sistem informasi yang baru didefinisikan dan diajukan. Kebutuhan tersebut kemudian diuji kelayakannya dengan beberapa uji yaitu kelayakan teknis, operasional, ekonomi, hukum, organisasional dan jadwal. Jika kebutuhan tersebut lolos uji kelayakan maka tahapan desain bisa dilakukan dan spesifikasi sistem didefinisikan.
Apa itu Analisis Sistem ?
Merupakan sebuah istilah yang secara kolektif mendeskripsikan fase-fase awal pengembangan sistem. Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian-bagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan. Aktifitas ini merupakan tahapan paling awal dari pengembangan sistem yang menjadi fondasi menentukan keberhasilan sistem informasi yang dihasilkan nantinya. Tahapan ini sangat penting karena menentukan bentuk sistem yang harus dibangun. Hal ini akan mudah jika klien sangat paham dengan masalah yang dihadapi dalam organisasinya dan tahu betul fungsionalitas dari sistem informasi yang akan dibuat. Tetapi akan sulit jika klien tidak bisa mengidentifikasi kebutuhannya atau tertutup terhadap pihak luar yang ingin mengetahui detail proses bisnisnya.
Apa itu Desain Sistem ?
Desain sistem adalah teknik pemecahan masalah yang saling melengkapi dengan analisis sistem yang dirangkai dari bagian-bagian komponen menjadi sistem yang lengkap dengan harapan sebuah sistem yang diperbaiki. Hal ini juga melibatkan penambahan, penghapusan, dan perubahan-perubahan bagian relatif pada sistem awal (aslinya). Pada desain model proses dan model data, untuk mewujudkan harus ditentukan terlebih dahulu dengan mendefinisikan kebutuhan sistem dan kerangak kerja untuk koding. Dokumentasi dari tahapan desain akan sangat berguna untuk pengembangan sistem di masa akan datang dan jika ada perubahan dari kebutuhan pengguna.
Analisis Sistem Informasi
Merupakan fase pertama dalam pengembangan sistem informasi dengan mengutamakan pada fokus masalah dan persyaratan-persyaratan bisnis, terpisah dari teknologi apapun yang akan digunakan untuk mengimplementasikan solusi pada masalah tersebut. Tujuan analisis sistem informasi yaitu :
- Menentukan kelemahan dari proses-proses bisnis pada sistem lama untuk dapat menentukan kebutuhan dari sistem baru.
- Menentukan tingkat kelayakan kebutuhan sistem baru yang ditinjau dari beberapa aspek, diantaranya ekonomi, teknik, operasional, dan hukum.
Pendekatan-Pendekatan Analisis Model Driven
Model driven adalah analisis yang menggunakan gambar untuk mengkombinasikan masalah-masalah, persyaratan-persyaratan, dan solusi-solusi bisnis. Contoh yang paling sering digunakan adalah flowchart dan Diagram Flow Data (DFD). Berikut contoh analisis dengan pendekatan model driven :
- Analisis Terstruktur. Merupakan salah satu pendekatan format pertama untuk analisis sistem informasi. Analisis ini berfokus pada aliran data dan proses bisnis serta perangkat lunak. Analisis ini disebut dengan process oriented, analisis terstruktur sederhana dalam konsep. Pada analis menggambarkan serangkaian proses dalam bentuk digaram alir data (data flow diagram) yang menggambarkan proses yang ada atau yang diusulkan bersama-sama dengan input, output dan filenya.
- Rekayasa Informasi dan Pemodelan Data. Berfokus pada struktur data yang tersimpan pada sebuah sistem atau bisa disebut data centered. Model-model data dalam rekayasa informasi disebut entity relationship. Rekayasa informasi dikatakan berpusat pada data sebelum persyaratan-persyaratan proses. Hal ini didasarkan pada tingkat kepercayaan bahwa data dan pengetahuan adalah sumber daya perusahaan yang harus direncanakan dan dipelihara. Hal ini menyebabkan analis menggambarkan model data mentah ke dalam hubungan entitas, baru kemudian membuat diagram alir data yang menjelaskan proses-proses yang terjadi.
- Analisis Berorientasi Objek. Sebagian besar pendekatan pengembangan sistem telah memisahkan pengetahuan (data) dari proses. Teknik objek ini muncul untuk memisahkan antara menghilangkan pemisahan data dan proses. Sebaliknya data dan proses spesifik yang membuat, membaca, memperbaharui, atau menghapus data itu diintegrasikan ke dalam konstruksi yang disebut dengan data atau objek. Cara yang dilakukan adalah dengan proses perlekatan (embeded) yang disebut dengan metode OOA. Metode ini merupakan teknik model driven yang mengintegrasikan data dan proses yang disebut dengan objek. Model OOA adalah gambar-gambar yang mengilustrasikan objek-objek sistem dari berbagai perspektif, seperti struktur, perilaku, dan interasi antar objek. Contoh yang paling terkenal adalah UML (Unified Modelling Language).
Itulah mengapa dalam setiap pengembangan sistem harus dilakukan proses analisis sistem. Semoga dengan informasi ini dapat menambah pengetahuan bagi Anda yang saat ini sedang menjalani proses skripsi atau tugas akhir ataupun sedang mengerjakan proyek sistem informasi.
0 Comments